Raja Islam Jawa Keturunan Raja Campa
Silsilah raja Islam Jawa |
Bermula dari Raja Campa
Raja dari negara Campa yang beragama Islam mempunyai seorang putri yang bernama Dwarawati Murdaningrum. Dwarawati Murdaningrum itulah nama yang dikenal oleh orang-orang Jawa. Dewi Murdaningrum kemudian menikah dengan Prabu Brawijaya 5 atau Bre Kertabumi yang merupakan penguasa terakhir kerajaan Majapahit. Pasti anda tidak asing dengan nama ini.
Namun selain putri yang bernama Dwarawati Murdaningrum raja Campa juga mempunyai seorang putri yang bernama Dewi Candrawulan. Candrawulan adalah mbakyu Murdaningrum.
Putri Candrawulan ini lalu menikah dengan Makdum Ibrahim Samarkand ada juga yang menyebutnya Makdum Ibrahim Samarqondi.
Pasangan ini lalu melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Raden Ahmad Rahmatullah.
Raden Ahmad Rahmatullah itu juga dikenal dengan nama Sunan Ampel dari Surabaya. Raden Ahmad Rahmatullah saat remaja lalu pergi ke Jawa ingin bertemu dengan bibinya yang menjadi istri raja Majapahit. Di Jawa inilah R Ahmad Rahmatullah menikah dengan Nyi Ageng Maloka.
Hasil pernikahan R Ahmad Rahmatullah dengan Nyi Ageng Maloka mempunyai 5 orang putra dan putri. Mereka adalah sunan Bonang, Sunan Drajat, Ni Para Wahidah dan seorang putri lagi. Ni Para Wahidah adalah istri Raden Fatah atau Raden Hasan sedangkan putri terakhir diperistri oleh Sunan Kalijaga.
Selain menikah dengan Nyi Ageng Maloka Sunan Ampel mempunyai seorang istri lagi yang bernama Siti Kharimah. Pernikahan dengan Siti Kharimah melahirkan 2 orang putri yaitu Siti Murtosiyah dan Sit Murminah.
Keturunan Raden Fatah
Setelah Majapahit runtuh maka kekuasaan di Jawa segera pindah ke Demak. Raden Hasan yang lalu lebih dikenal dengan julukan Sultan Fatah adalh pemimpin pertama kesultanan Demak.
Mari kita ikuti garis keturunan berikutnya hingga ke Demak yang dimulai dari Raden Fatah. Kami mencatat setidaknya ada 6 anak Raden Fatah. Mereka adalah:
1. Ratu Mas Ratih
2. Pati Unus
3. Pangeran Sekar Seda Lepen
4. Sultan Trenggono
5. Raden Kandhuruhan
6. Raden Pamekas
Sepeninggal Raden Fatah kekuasaan di Demak diteruskan oleh Pati Unus. Meskipun ada pendapat yang mengatakan bahwa beliau adalah menantu raja pertama Demak tersebut, namun kami meyakini bahwa Pati Unus adalah anak kandung Sultan Fatah.
Pada masa kepemimpinan Pati Unus ini Portugis sudah menguasai Malaka. Maka beliau bersama pasukan segera berangkat ke Malaka untuk mengusir penjajah tersebut. Sayang Demak kalah dan beliau gugur
Pangeran Sekar Seda Lepen yang meninggal di sungai mempunyai seorang putra yang sangat terkenal, yaitu Arya Penangsang. Di sini juga terdapat cerita mengenai ayah, ibu dan saudara Arya Penangsang.
Pada masa pemerintahan Sunan Prawoto dan Sultan Hadiwijaya nama Arya Penangsang merupakan tokoh yang banyak disebut karena keinginannya untuk menjadi penguasa Demak telah menggoreskan banyak cerita sejarah. Cerita menjadi semakin menarik karena di balik perjuangan Arya Penangsang ternyata ada sosok Sunan Kudua yang selalu mendukungnya.
Sultan Trenggono adalah seorang sultan yang telah membawa Demak mencapai zaman keemasan. Beliau adalah pengganti Pati Unus. Sultan Anak-anak Sultan Trenggono adalah R Bagus Mukmin atau Sunan Prawoto, Ratu Kalinyamat dan Putri Sekar Aji. Sunan Prawoto melahirkan putra dan putri: Arya Pangiri, Semangkin, Prihatin, Pangeran Mas. Semangkin dan Prihatin dijadikan anak angkat oleh Ratu Kalinyamat, Putri Sekar Aji diperistri oleh Joko Tingkir (Sultan Hadiwijoyo).
Raja Islam Jawa Berikutnya
Setelah Sultan Trenggono wafat bisa dikatakan kekuasaan Jawa pindah ke Pajang dengan Sultan Hadiwijoyo sebagai pemimpin. Pada masa ini ada konflik antara Sunan Prawoto sebagai pemimpin Demak dengan Arya Penangsang yang berakhir dengan terbunuhnya Prawoto. Ratu Kalinyamat lalu melakukan unjuk rasa dengan bertapa telanjang di bukit Donorojo. Hadiwijoyo lalu membuat sayembara siapa saja yang bisa membunuh Arya Penangsang akan mendapat hadiah.
Ki Ageng Pemanahan, Ki Penjawi, Ki Juru Mertani dan anak angkat Joko Tingkir yang bernama Danang Sutowijoyo mengikuti sayembara tersebut dan berhasil. Ki Penjawi diberi wilayah Pati dan Ki Ageng Pemanahan memilih sebuah hutan yang lalu dibangun menjadi Mataram.
Raja terbesar Mataram adalah Sultan Agung Hanyakrokusumo. Ibu Sultan Agung bernama Dyah Banowati ptri Pangeran Benowo. Panageran Benowo adalah anak Joko Tingkir atau cucu Sultan Trenggono. Berarti ada darah raja Campa dalam diri Sultan Agung. Lalu keturunan Sultan Agung menjadi raja-raja Mataram berikutnya hingga Yogyakarta dan Surakarta.
Dari uraian di atas sudah jelah bahwa raja-raja Islam di Jawa merupakan keturunan raja Campa. Silsilah ini diambil dari sumber-sumber yang umum dipakai sebagai referensi.
Post a Comment for "Raja Islam Jawa Keturunan Raja Campa"